Sebelum aku ulas lebih dalam produk gres Acer dalam artikel review Acer E5-552G kali ini. Ada baiknya kita flashback sedikit wacana sepak terjang produk-produk laptop yang menggunakan processor AMD, khususnya yang beredar di Indonesia. Baik yang menggunakan duet AMD APU dan Radeon, maupun yang hanya menunjukkan GPU radeonnya saja.
Laptop yang diklaim masuk kategori gaming dengan CPU dan GPU buatan AMD bisa dihitung dengan satu tangan di pasar komputer Indonesia. Setelah produk laptop gaming MSI GX60 dan MSI GX70 dengan kombinasi AMD APU A10 dan GPU radeon kelas flagship R9-M390X, lalu Lenovo Y40 yang menunjukkan kombinasi processor Intel generasi ke-4 plus AMD Radeon R7-M265X. Belum ada lagi pabrikan yang berani berspekulasi menunjukkan kombinasi processor AMD dan GPU Radeon pada segmen laptop gaming mereka. Namun, beberapa merk masih cukup PD menunjukkan performa AMD APU (Accelerated Processing Unit) plus GPU Radeon kelas menengah. Salah satunya Acer E5-552G yang akan kita review kali ini.
Spesifikasi dan Harga Acer E5-552G
Display : 15.6" HD 1366 x 768 resolution, Acer ComfyViewTM LED backlit TFT LCDProcessor : AMD Quad Core Processor FX-8800P (2 MB L2 cache, 2.1 GHz, 15 W)
Memory : Dual Channel 2*4GB DDR3 SDRAM
Hard Drive : 1 TB HDD
Graphics : AMD Dual Graphics RadeonTM R8 M365DX with 2 GB of dedicated DDR3 VRAM
Optical Drive : DVD-Super Multi double-layer
Operating System : LINPUS
Camera : 1280 x 720 resolution
Audio : Yes (Standard)
Networking : Wireless LAN Standard: IEEE 802.11b/g/n
Ethernet Technology: Gigabit Ethernet
Bluetooth 4.0
Keyboard : Yes (Standard)
Slots/Interface :
1 x Card Reader
1 x HDMI
1 x USB 2.0
2 x USB 3.0
1 x Network (RJ-45)
1 x Mic-in/Headphone-out
1 x Line in/Line out
Battery : 4-cell, Lithium Ion (Li-Ion), 2520 mAh
System Dimensions : 342 x 240 29.2 (millimeter)
Weight : 2.4 Kg
Warranty : 1 year Acer Warranty
Bonus : Bag + Mouse
Acer E5-552G yang dibanderol seharga 8 juta rupiah ini menggunakan AMD APU FX8800P yang merupakan generasi ke-enam dari keluarga processor AMD APU. Arsitektur dengan code name "Carrizo" ini menjanjikan performance per cycle yang lebih efisien. Artinya, sistem komputasi chip utama buatan AMD ini dibuat jauh lebih bakir memanajemen resourcenya tiap kali mengeksekusi sebuah perintah.
Acer dan AMD sepertinya sangat memahami konfigurasi memori dual channel yaitu solusi jitu pada platform APU. Untuk itu, Acer E5-552G ini dibekali dual memory 4GB semenjak keluar pabrik. Untuk GPU, Acer memutuskan untuk membranding Acer E5-552G ini menggunakan AMD Radeo R8 M365DX. Dual grafik yang dihasilkan onboard GPU R7 Graphic pada FX 8800P dan dedicated GPU AMD Radeon R5. Sedangkan untuk storage, sementara pengguna harus puas dulu dengan HDD 1TB 5400rpm sebagai default SKU yang di pasarkan di Indonesia.
Desain
Sebelumnya, menurut aku Acer kurang "concern" akan desain-desain produk laptop mereka yang masuk kelas mid-low. Sejak kurun Aspire 4xxx, Acer menyerupai kurang bisa move-on dari waktu ke waktu. Pengguna setia bahkan calon pengguna produk Acer dipastikan sudah bisa menebak desain dari produk laptop Acer Aspire selanjutnya.
Kali ini agak berbeda, Acer lewat Aspire E15 series berhasil keluar secara mayoritas dari bayang-bayang desain versi sebelumnya. Dimensi yang terpangkas jauh lebih slim dan finishing pada material casing yang unik, mengakibatkan E15 series seakan dapat suntikan nyawa gres untuk bersaing dengan produk sejenis yang sudah lebih dahulu memikirkan konsep stylish
Port And Connectivity
Sisi konektifitas dan susunan port pada Acer E5-552G ini tergolong standar. Untuk Networking, E5-552G dibekali combo wifi card 802.11 b/g/n plus Bluetooth 4.0 juga gigabit ethernet untuk kau yang masih mengandalkan koneksi kabel. Untuk port anda bisa temukan Combo audio port, 2 buah USB 3.0, HDMI port, RJ45 Gigabit port, VGA (D-sub), dan kenshington lock di sebelah kiri. Sedangkan di sebelah kanan, hanya ada satu buah USB 2.0, charging port dan Optical disc drive yang menggunakan DVD super multi. Tak ketingglan SD card reader di bab depan persis di sebelah indikator area.
Layar, Keyboard dan Touchpad
Saat membuka LID dan membentangkan panel monitor ke titik maksimalnya, jarak main yang terbuka sampai kira-kira 175 derajat, ini di atas rata-rata notebook lain. Dengan derajat pembukaan LID sebesar ini, pengguna cukup leluasa menentukan posisi bentang LCD sekalipun meja kerja yang seringkali tidak mendukung tinggi tubuh pengguna. Tak perlu khawatir, alasannya selama pengujian buka tutup teranalisa hinge atau engsel yang menopang panel LCD terbukti kuat. Sayangnya, kita tetap tidak bisa membuka LID hanya dengan satu tangan.
Turun ke workstation, Acer membuat area ini clean. Tak ada satupun dedicated button, termasuk tombol power. Semuanya dipindahkan ke papan keyboard dengan tombol kombinasi. Tombol power yang menyatu dengan keyboard mengakibatkan shortcut sleep tidak berfungsi. Untungnya, Pengguna bisa menggantinya dengan menutup LID.
Tuts keyboard menggunakan desain chicklet dan berukuran cukup besar. Tak ada kendala ketika kita uji coba. Build Quality upper case juga tergolong baik. Terbukti bisa menahan hentakan-hentakan yang seringkali tidak terkontrol ketika mengetik. Touchpad menggunakan desain All in one yang memberi kesan luas. Anda bisa meraih sudut-sudut yang jauh pada layar monitor tanpa mengangkat jari anda dari touchpad. Sayangnya, ketika menggunakan tombol kiri atau kanan, masih sering terpeleset alasannya permukaannya yang licin.
Performa
AMD APU FX8800P pada Acer E5-552G ini di set menggunakan TDP 15W. Karena itu, base clockspeed yang ditawarkan tak terlalu tinggi, sekitar 2.1GHz saja. Tapi ini masih bisa lari lebih tinggi lagi sampai 3.4GHz. FYI, TDP 15W Ini masih akan dibagi dengan onboard GPU ketika GPU tersebut aktif ketika membuka aplikasi game maupun aplikasi lain yang membutuhkan komputasi grafis. Hipotesa pemmzchannel, ini yang membuat performa GPU nya drop ketika load mulai tinggi. Karena GPU onboard menyerupai dipaksa menurunkan clock ketika CPU ingin berlari lebih kencang. Ini sangat mungkin terjadi ketika anda menggunakan aplikasi yang belum mendukung dual grapchic ataupun HSA (Heterogenous System Architecture). Tapi ketika bertemu dengan aplikasi yang mendukung, misalkan aplikasi benchmark sintetis yang pemmzchannel gunakan, performa yang dihasilkan lebih baik dari kombinasi CPU ULV kelas menengah buatan si biru yang dikombinasikan dengan GPU low-end buatan si hijau. Apalagi kalau DDR3 2133MHz mudah di temukan di Indonesia dengan harga yang murah. Pasti bisa lebih maksimal lagi
Kesimpulan
Ini mengapa balasannya aku menyetujui marketing produk ini yang diklaim sebagai laptop gaming. Seyogyanya, dengan beragam game AAA ketika ini, performa “ready to Play” Acer E5-552G masih perlu dipertanyakan. Pasalnya, tipa-tiap game harus anda atur seting grafisnya secara manual sekalipun anda sudah menggunakan driver terbaru (crimson) yang menyediakan general preset. Tapi bagi anda yang senang bereksperimen, laptop ini sesungguhnya masih menyimpan berbagai performa yang terpendam. Mulai dari fitur HSA 1.0, UVD 6 (Universal Video Decoder) yang sekarang mendukung decoding format video HEVC/H.265 sampai resolusi 4K, juga kemungkinan upgrade RAM sampai clockspeed 2133MHz. Buat kau yang sudah pakai, sharing-sharing yang pengalaman kau dengan Acer E5-552G di kolom komentar.
Post a Comment